Don’t trust Rouzel Soeb! 

Wait … what?! Kok ada penulis meminta untuk jangan dipercaya?

Kalimat "Don't Trust Rouzel Soeb" yang saya jadikan slogan di sini bukanlah menggambarkan karakter saya. Saya seorang penulis wanita dari Indonesia. Dalam membuat karya novel saya yang seringnya menggunakan berbagai jenis twist, banyak dari pembaca yang kaget. Tidak jarang dari mereka yang protes, apalagi yang tidak mengerti dengan pola novel dengan tema-tema berat -- atau jalannya alur cerita yang tidak biasa (masih belum populer di Indonesia).

Slogan "Don't Trust Rouzel Soeb" pada dasarnya saya pakai untuk menggambarkan isi karya saya. Dalam novel-novel saya, ada banyak hal yang berbeda dari gambaran ideal yang tampak muka. Saya sering menggambarkan karakter-karakter dalam cerita saya memiliki dua sisi, yaitu baik dan buruk, tidak selalu baik saja -- atau selalu lurus saja.

Dalam kehidupan asli, banyak hal yang saya temukan berbeda dari apa pun yang tampak muka. Karakter diri sendiri, karakter orang lain, jalannya hidup, dan lain-lainnya. Ini semua seringnya memiliki twist.

Tentunya semua orang bisa menjadi berbeda berdasarkan pengalaman hidupnya, luka trauma dan kepahitan yang pernah dirasakannya, rasa takut, marah, dan kebahagiaan yang pernah dialaminya, dan juga banyak hal lainnya. Tentunya, ini bisa menjadi titik balik perubahan dalam hidup seseorang yang bisa saja juga berdampak pada jalan hidup orang lainnya.

Saya pernah mengatakan dalam salah satu novel saya, warna hitam atau putih -- apalagi abu-abu -- tidak pernah benar-benar dianggap sebagai warna nyata dalam konteks spektrum cahaya di bumi. Warna spektrum cahaya yang memasuki bumi terdiri dari berbagai warna yang kemudian bisa kita sebut 'warna-warni'. Karena itulah saya meyakini bahwa semua manusia pun -- dari segi karakter maupun hidupnya -- akan selalu penuh warna.

Hati-hati, baik atau buruk sesuatu adalah hasil dari standar stigma sosial yang membuat seseorang bisa memalsukannya untuk terlihat layak sebagai yang terbaik. Itu sebabnya, saya meminta pembaca saya untuk jangan percaya dengan gambaran awal karakter atau alur di beberapa novel saya. Bisa saja apa yang orang bayangkan atau tangkap di awal-awal cerita, akan menjadi berbeda begitu jalan cerita bertambah panjang.

Tidak semua cerita saya akan menyenangkan Anda atau sesuai dengan harapan Anda. Jadi, ya ... "Don't Trust Rouzel Soeb" adalah frasa yang saya gunakan secara khusus dalam dunia literasi, sekaligus cara saya untuk membuat Anda berhenti menilai sesuatu terlalu cepat hanya berdasarkan apa yang tampak di permukaan atau dalam waktu yang singkat. Bahkan diri kita sendiri saja bisa berubah karena satu dua kasus atau ambisi. Iya, toh?

Well, salam hangat untuk kalian semua. Selamat membaca!