...

Thoughtful Quotes from the Novel "suamiku, pembunuhku?"

Kompilasi kutipan-kutipan atau quotes penuh makna dari novel romansa misteri karya Rouzel Soeb, "Suamiku, Pembunuhku?" (My Husband, My Murderer?)

thoughtful unforgettable quotes from the novel suamiku pembunuhku (my husband my murderer) by rouzel soeb

Halaman ini menampilkan pilihan kutipan-kutipan atau quotes penuh makna dari novel Rouzel Soeb, "Suamiku, Pembunuhku?" (My Husband, My Murderer?) yang bisa Anda baca di Fizzo. Novel ini mengambil tema perselisihan dalam rumah tangga, konflik bisnis, dinamika keluarga, cinta, dan pengkhianatan. Semuanya terjalin dalam misteri menarik yang juga dibalut ketegangan. Luangkan waktu sejenak untuk membaca dengan saksama koleksi kutipan menarik dari novel ini, dan pastikan Anda membaca ceritanya sendiri.

Karena rumah tangga sempurna adalah dongeng.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Tidak memiliki kenangan akan segala yang indah maupun buruk adalah kematian paling menyedihkan.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Ada harga mahal yang harus kamu bayar dari kesempurnaan yang kamu inginkan.

Raga Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Shila : "I don't buy it. Perfection is just a fantasy." ||| Dr Marvin : "Is it? Yet real people sell fantasies and make money out of them."

Kayshila Matari & dr. Marvin Manggala Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Hanya nafsu, cinta, dan kemarahan yang mampu meleburkan otak sempurna seseorang menjadi abu.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Kamu bisa membuat semua orang takut dengan kekuasaan dan kekuatan yang kamu miliki, Raga, tapi enggak dengan aku. Aku adalah seorang ibu yang sedang melindungi anaknya dengan segala cara. Bahkan raja iblis di neraka sekali pun enggak akan buat aku gentar. Camkan itu!

Maira Iswari Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Semua orang menjalani godaan yang sama dalam hidup mereka. Namun, awal dari semua perselingkuhan bukanlah karena godaan, tetapi ketidakmampuan seseorang untuk memasuki dunia bernama komitmen.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Tutup mata kamu dan jangan lihat mereka semua. Aku sudah di sini. Semua akan baik-baik saja. Kamu ... hanya perlu berpegang padaku.

Raga Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Sesekali aku memang membenci kamu, tapi sesekali ... aku enggak sanggup melakukannya dan berkali-kali ingin menyerah. Shila, membenci kamu adalah pekerjaan paling sulit untuk aku.

Raga Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Aku ingin kamu mati, tapi aku juga enggak bisa melihat kamu menderita di depan aku. Kata mereka, orang yang jatuh di lubang yang sama berkali-kali adalah orang yang bodoh. Mungkin ... sebenarnya aku enggak keberatan untuk menjadi sebodoh itu.

Raga Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Shila, I'm your partner in crime --- always have been. We're like Bonnie and Clyde. I'm the Clyde ... and you're the Bonnie.

Abian Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Bukan waktu yang mampu membongkar rahasia apa pun yang dikubur seseorang dalam-dalam, melainkan naluri dalam otak manusia. Ketika seseorang menggunakan nalurinya untuk mencari tahu, maka dia sudah selangkah untuk menemukan kebenaran.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Tidak ada seorang pun di dunia yang perlu bertekuk lutut untuk memaklumi sebuah pengkhianatan. Seseorang harus mengangkat dagunya setinggi mungkin ketika harus berdiri seorang diri untuk menghadapi mereka yang melukainya. Itu adalah gambaran harga diri dan kecerdasan.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Lautan terdalam di dunia adalah hati manusia. Orang berpikir bahwa mereka bisa mengukurnya dengan hanya melihat permukaannya. Padahal, semakin dalam sebuah lautan, semakin banyak misteri di dalamnya yang tak terpecahkan.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Tetap seperti ini, Raga. Kalaupun suatu saat aku benar-benar tersesat dan kesusahan untuk mencari jalan kembali, aku akan menemukan kamu. Karena itu, kamu harus selalu menunggu aku.

Kayshila Matari Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Hubungan benci dan cinta itu selalu rumit. Biasanya, cinta yang bercampur dengan benci seringkali mengakar dan justru menjadi abadi. Dua orang yang berada dalam lingkaran ini akan selalu kesepian. Bukankah itu terdengar menyedihkan?

Devina Santia Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Untuk melihat cinta terdalam dari seorang pria bukanlah melalui berbagai hal yang ia berikan kepada pasangannya. Seringkali, laki-laki sekuat dan setangguh apa pun akan menjadi rapuh saat melihat seseorang yang sangat ia cintai menderita ... dan menangis.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

I ain't evil, I'm the devil.

Abian Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Gelas itu berisi ramuan kematian dari orang-orang Danurdara. Satu teguk saja kamu menelan air dari dalam gelas itu, kamu ... akan menyapa ajal.

Abian Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Beri aku waktu itu, Raga. Aku... akan memperbaiki kita.

Kayshila Matari Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Yang paling aku benci dibanding mereka yang melawan hukum dengan memakai pengetahuan akan hukum adalah mereka yang mampu membeli hukum.

AKP Hadyan Pangestu Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Ya, aku menakutkan. Karena itu, jangan khawatir, aku akan berjalan di depan kamu.

Raga Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Lihat, kita pasangan yang menyedihkan. Meskipun kita sudah menikah, aku akan tetap selalu kesusahan untuk mencapai tempat Mas Faisal. Kita terpisah perbedaan yang terlalu jauh ... dan aku terlalu kecil untuk mempersempit jurang di antara kita.

Devina Santia From the novel Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Terkadang, kehidupan membawa kita dalam skema paling rumit dan terburuk yang membuat kita merasakan kesedihan terdalam. Namun, terkadang kehidupan membawa kita ke dalam alur terindah yang kemudian membuat kita mendadak tak ingin berhenti tersenyum.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Semua orang adalah peran utama dalam kehidupan mereka masing-masing. Namun, tidak semua orang mampu menyadari lampu panggung yang mengarah pada mereka. Itu karena seringnya... mereka hanya memandangi sinar orang lainnya.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Pasti rasanya menyedihkan kalau suatu saat kita mati tanpa ada yang mengetahui cerita sebenarnya tentang kita, kan? Kalau aku mati, aku ingin setidaknya ada satu orang yang tahu cerita tentang dunia ini dari sisi aku.

Devina Santia Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Karma terbesar bagi mereka yang berusaha merebut cinta milik orang lain adalah tidak dicintai siapa pun dalam kehidupannya kelak. Menjalani hidup tanpa benar-benar dicintai oleh satu orang pun secara tulus, kelak akan membuat kamu merasa lebih menderita dari apa pun.

Kayshila Matari Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Para pangeran dan tuan putri yang wajib memakai mahkota sejak lahir dan dibesarkan tanpa tantangan hidup yang sulit serta kehangatan, seringkali akan tumbuh dengan mengayunkan pedang mereka.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Kematian bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan. Pada akhirnya, semua orang wajib berdamai dengan ajal.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Terkadang karma terbesar atas kejahatan seseorang datang bukan pada dirinya sendiri, melainkan pada orang yang paling berharga baginya.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Bumi itu bulat. Orang yang memilih berjalan terlalu lurus, tidak akan pernah mampu untuk memeluk dunia dan menguasainya.

Agung Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Satu tahun, sepuluh tahun, atau seratus tahun ... bukan jaminan adanya ikatan nyata dalam sebuah hubungan. Pada akhirnya, hanya mereka yang bisa berkali-kali jatuh cinta pada orang yang sama yang mungkin akan benar-benar terikat secara batin -- walau terpisah oleh jarak, waktu, dan perbedaan dunia.

Raga Danurdara From the Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Karakter dan tindakan seseorang tidak pernah selalu serupa dengan dongeng klasik dan sempurna dalam benak sederhanamu. Hal yang paling sering dilakukan oleh banyak orang untuk menilai karakter dan kisah hidup orang lainnya adalah ... penolakan akan realita buruk yang bertolak belakang dengan kesimpulan awal di kepala mereka. Padahal, asap pekat mustahil membumbung tanpa adanya kobaran api yang besar.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Yang lebih buruk dari sebuah dendam dan kebencian adalah ... dendam dan kebencian pada mereka yang pernah sangat dicinta.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Untuk mempertahankan harga dirinya, seorang raja harus tetap duduk di singasananya dan memakai mahkotanya yang berat, meski istananya hancur atau kepalanya berdarah sekalipun.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Problema terbesar dalam rumah tangga bukan sekadar perkara buruknya komunikasi. Pada dasarnya, akar masalah tertinggi dari hubungan suami istri adalah pembenaran diri tanpa henti. Padahal, dalam rumah tangga yang seharusnya menyatukan dua jiwa yang berbeda, tidak seorang pun akan menang jika kerap mengungkit kesalahan pihak lainnya ... untuk mengukuhkan diri sebagai yang paling tersakiti.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Tidak seorang pun yang akan dapat menutupi aroma busuk bangkai, selagi bangkai itu belum terkubur di kedalaman tanah.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Seburuk apa pun hidup orang di sekitar Anda, membongkar aib mereka tidak pernah menjadi tindakan terpuji -- tidak pula akan menjadikan Anda pahlawan. Selalu akan ada karma buruk bagi mereka yang kerap merasa memiliki hak untuk membongkar aib orang lainnya.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Ingat baik-baik bahwa yang bisa kekal di dunia hanyalah pencapaianmu yang besar dan kisah fenomenalmu yang terpublikasi -- bukan tubuh dan hartamu.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Bahkan satu detik saja menjadi luar biasa berharga bagi mereka yang tengah menjelang ajal. Jadi, apa yang membuat Anda harus menunggu lama untuk sekadar terus tertawa bersama mereka yang Anda cintai?

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Mereka yang mengenal cinta pertama jauh lebih lambat dibanding orang-orang lainnya, seringkali akan mencinta dengan lebih dalam.

Rouzel Soeb Penulis Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Shila, dari awal aku sudah memilih untuk mencintai kamu, hanya mencintai kamu, dan sampai kapan pun akan tetap seperti itu. Mencintai kamu enggak pernah membuang-buang waktu aku. Dulu, sekarang, kelak, dan sampai aku mati ... aku akan selalu hanya membanggakan kamu sebagai milik aku. Aku harap kamu akan terus mengingat ini selamanya.

Raga Danurdara Dari Novel "Suamiku, Pembunuhku?"

Bagikan halaman ini melalui:

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas

error: KONTEN INI DIPROTEKSI!!!
#!trpst#trp-gettext data-trpgettextoriginal=4498#!trpen#Seraphinite Accelerator#!trpst#/trp-gettext#!trpen##!trpst#trp-gettext data-trpgettextoriginal=4499#!trpen#Optimized by #!trpst#trp-gettext data-trpgettextoriginal=4498#!trpen#Seraphinite Accelerator#!trpst#/trp-gettext#!trpen##!trpst#/trp-gettext#!trpen#
#!trpst#trp-gettext data-trpgettextoriginal=4500#!trpen#Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.#!trpst#/trp-gettext#!trpen#